Swamedikasi adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan atau menenangkan diri bentuk perilaku untuk mengobati
penyakit yang dirasakan atau nyata. Pengobatan
diri sendiri sering disebut dalam konteks orang mengobati diri sendiri, untuk meringankan penderitaan mereka
sendiri atau sakit. Obat yang digunakan memiliki batasan meliputi Obat Bebas,
Obat Bebas Terbatas, dan Obat Wajib Apotek. Beberapa faktor yang menyebabkan
swamedikasi menjadi pilihan utama antara lain faktor biaya, usia, dan jenis
kelamin. Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya
jika dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup
tentang obat yang digunakan dan kemampuan nengenali penyakit atau gejala yang
timbul. Swamedikasi diharapkan dapat mengurangi beban pada layanan
perawatan kesehatan. Hal
ini yang menjadikan peran Apoteker sangat penting dalam proses konsultasi obat oleh
Apoteker untuk masyarakat luas dan para praktisi yang memerlukan informasi
obat.
Swamedikasi secara serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun juga
berbahaya.. Apoteker bisa memberikan informasi obat yang objektif dan rasional.
Swamedikasi boleh dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan tidak
akut. Beberapa Keluhan yang sering muncul di lapangan yang dapat ditangani oleh
obat-obat obat non resep
- · Nyeri
- · Batuk/Influenza/nyeri tenggorokkan
- · Alergi
- · Masalah pencernaan (Diare, Maag, konstipasi, dll)
- · Infeksi ringan
- · Gangguan pada kulit
1.
Meminta nasihat terkait keluhan
2.
Meminta obat dengan menyebutkan nama dari Obat
tersebut.
3.
Meminta nasihat kesehatan secara general (tentang
suplemen makanan)
Adanya pasien yang datang dengan
beberapa macam tersebut membuat seorang Apoteker harus memadukan beberapa
keahlian disamping keahlian di bidang farmasi. Keahlian tersebut meliputi
membedakan keluhan utama dan keluhan sampingan, kemampuan berkomunikasi yang
meliputi bertanya untuk menggali informasi dan menjawab untuk memberikan
informasi kepada pasien terkait obat yang akan digunakan, serta yang terpenting
adalah keputusan untuk memilih terapi yang tepat untuk pasien berdasarkan bukti
dan keefektifan obat. Diharapkan dengan
adanya swamedikasi dapat meningkatkan peran Apoteker di masyarakat untuk
membuat Indonesia lebih sehat di masa kini dan masa depan (ppt)
Sumber:
Handbook Of Non Prescription
16th Edition dan Symptoms in the Pharmacy 6th Edition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar