Senin, 13 Maret 2017

SWAMEDIKASI




Swamedikasi adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan atau menenangkan diri bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata. Pengobatan diri sendiri sering disebut dalam konteks orang mengobati diri sendiri, untuk meringankan penderitaan mereka sendiri atau sakit. Obat yang digunakan memiliki batasan meliputi Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, dan Obat Wajib Apotek. Beberapa faktor yang menyebabkan swamedikasi menjadi pilihan utama antara lain faktor biaya, usia, dan jenis kelamin. Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya jika dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang obat yang digunakan dan kemampuan nengenali penyakit atau gejala yang timbul. Swamedikasi diharapkan dapat mengurangi beban pada layanan perawatan kesehatan.  Hal ini yang menjadikan peran Apoteker sangat penting dalam proses konsultasi obat oleh Apoteker untuk masyarakat luas dan para praktisi yang memerlukan informasi obat. Swamedikasi secara serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun juga berbahaya.. Apoteker bisa memberikan informasi obat yang objektif dan rasional. Swamedikasi boleh dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan tidak akut. Beberapa Keluhan yang sering muncul di lapangan yang dapat ditangani oleh obat-obat obat non resep
  1. ·         Nyeri
  2. ·         Batuk/Influenza/nyeri tenggorokkan
  3. ·         Alergi
  4. ·         Masalah pencernaan (Diare, Maag, konstipasi, dll)
  5. ·         Infeksi ringan
  6. ·         Gangguan pada kulit
Pasien datang ke apotek untuk melakukan swamedikasi dalam beberapa cara.

1.      Meminta nasihat terkait keluhan
2.      Meminta obat dengan menyebutkan nama dari Obat tersebut.
3.      Meminta nasihat kesehatan secara general (tentang suplemen makanan)

Adanya pasien yang datang dengan beberapa macam tersebut membuat seorang Apoteker harus memadukan beberapa keahlian disamping keahlian di bidang farmasi. Keahlian tersebut meliputi membedakan keluhan utama dan keluhan sampingan, kemampuan berkomunikasi yang meliputi bertanya untuk menggali informasi dan menjawab untuk memberikan informasi kepada pasien terkait obat yang akan digunakan, serta yang terpenting adalah keputusan untuk memilih terapi yang tepat untuk pasien berdasarkan bukti dan keefektifan obat.  Diharapkan dengan adanya swamedikasi dapat meningkatkan peran Apoteker di masyarakat untuk membuat Indonesia lebih sehat di masa kini dan masa depan (ppt)

Sumber:

Handbook Of Non Prescription 16th Edition dan Symptoms in the Pharmacy 6th Edition

Tidak ada komentar:

Posting Komentar